Integritas Dimulai dari Kita: Memaknai Hari Anti Korupsi Sedunia

Penulis Hamka :
Dewan Penasehat DPC LAKI Soppeng

Kamis,4 Desember 2025

INFO TERKINI - ​Setiap tahun, tepatnya pada tanggal 9 Desember, dunia memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia). 

Peringatan ini bukan sekadar seremonial belaka, melainkan sebuah pengingat keras bagi seluruh lapisan masyarakat global bahwa korupsi adalah musuh bersama yang nyata.

​Korupsi bukan hanya soal uang negara yang dicuri oleh pejabat tinggi. Ia adalah penyakit kronis yang merusak sendi-sendi kehidupan sosial, ekonomi, dan politik sebuah bangsa.

​Sejarah Singkat: Mengapa 9 Desember?

​Hari Anti Korupsi Sedunia diinisiasi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Pada 31 Oktober 2003, Majelis Umum PBB mengadopsi Konvensi PBB Melawan Korupsi (United Nations Convention Against Corruption atau UNCAC).

​Untuk meningkatkan kesadaran publik terhadap bahaya korupsi dan peran konvensi dalam memerangi serta mencegahnya, PBB menetapkan tanggal 9 Desember sebagai Hari Anti Korupsi Internasional. Sejak saat itu, seluruh negara anggota PBB, termasuk Indonesia, menggunakan momen ini untuk mengevaluasi dan memperkuat komitmen 
pemberantasan korupsi.

​Dampak Korupsi yang Mengerikan
​Seringkali kita merasa korupsi adalah masalah "orang atas" yang tidak berdampak langsung pada kita. Padahal, dampaknya sangat terasa dalam kehidupan sehari-hari:

​Pelayanan Publik yang Buruk: 

Ketika anggaran disunat, fasilitas kesehatan, sekolah, dan infrastruktur jalan menjadi tidak layak.

​Ekonomi Biaya Tinggi: Pungutan liar (pungli) dan suap membuat harga barang menjadi mahal dan iklim investasi menjadi tidak sehat.
​Ketimpangan Sosial: Korupsi memperkaya segelintir orang dan membiarkan mayoritas rakyat tetap dalam kemiskinan.

​Hilangnya Kepercayaan: Korupsi menggerus rasa percaya masyarakat terhadap pemerintah dan hukum.

​"Korupsi mencuri masa depan. Ia mengambil sumber daya yang seharusnya digunakan untuk pendidikan anak-anak kita, kesehatan orang tua kita, dan infrastruktur bagi kita semua."

​Melawan Korupsi: Dimulai dari Hal Kecil

​Tema Hari Anti Korupsi sering berubah setiap tahunnya, namun inti pesannya tetap sama: Satu Padu Bangun Budaya Antikorupsi.
​Pemberantasan korupsi tidak bisa hanya diserahkan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atau kepolisian. Kita semua memiliki peran. 

Berikut adalah langkah kecil yang bisa kita lakukan:

​Jujur pada Diri Sendiri: Jangan membiarkan perilaku curang menjadi kebiasaan, mulai dari hal sederhana seperti tidak menyontek, tidak menyerobot antrean, dan tidak memalsukan data absen.

​Tolak Suap dan Gratifikasi: Berani menolak memberi "uang pelicin" saat mengurus dokumen administrasi (KTP, SIM, Izin Usaha).

​Lapor: Gunakan saluran pengaduan resmi (Whistleblowing System) jika melihat indikasi kecurangan di lingkungan kerja atau pelayanan publik.

​Edukasi Keluarga: Tanamkan nilai integritas kepada anak-anak sejak dini. Ajarkan bahwa kejujuran lebih berharga daripada kemewahan yang didapat dengan cara curang.
​Kesimpulan

​Hari Anti Korupsi Sedunia adalah momentum refleksi. Korupsi adalah kejahatan luar biasa yang membutuhkan upaya luar biasa untuk melawannya. Upaya itu bernama Integritas.

​Mari jadikan integritas sebagai identitas bangsa. Dengan menolak korupsi, sekecil apapun bentuknya, kita sedang menyelamatkan masa depan Indonesia agar lebih adil, makmur, dan bermartabat.
​Selamat Hari Anti Korupsi Sedunia! Berani Jujur, Hebat!

0 Komentar