INFO TERKINI - Di balik sorak sorai “Selamat Hari Guru!” tersembunyi bisikan hati yang tak selalu terdengar. Guru‑guru menapaki lorong‑lorong kelas dengan beban ilmu dan akhlak yang tidak ringan. Karena peran _*“guru”*_ yang harus menyiapkan materi inovatif dan mampu menginspirasi mimpi.
Jangan sampai, perayaan setiap tanggal 25 November kadang hanya menjadi panggung sandiwara dan panggung kesedihan _*Beberapa guru memilih bersembunyi di sudut ruangan, menghindari tatapan yang menilai mereka karena mereka dianggap guru kurang baik atau kurang mampu*_
Dalam hal ini kita sebagai masyarakat/orang tua murid tidak paham dan tidak mengingat guru yang telah memberikan perubahan terhadap karakter kita saat ini dan anak-anak kita nanti. .Itulah...
Terkadang di Hari Guru Nasional, ingin rasanya DPC MASATA Kota Bontang dapat membawakan bingkisan berupa kado atau lainnya, namun kami baru dapat memberikan ucapan literasi dan narasi ini sebagai ungkapan syukur dan bahagia keluarga besar DPC MASATA Kota Bontang sebagai bentuk penghargaan nurani/bathin kami atas jasa-jasa para GURU yang sudah menjadikan kami seperti sekarang.
Walaupun, penghargaan sejati tidak dapat diukur dengan ucapan atau pujian singkat apalagi kadi.
Nilai keikhlasan dari kami DPC MASATA Kota Bontang, sebagaimana diingatkan oleh nilai‑nilai agama (Islam), terletak pada niat yang tulus:
_*Biarlah Allah SWT yang memberikan penghargaan. Syurga akan menanti bagi guru yang mengabdi untuk kemanusiaan.”_
Salam sapta pesona
Eko Satrya [SD/SMP/SMA Yayasan Pupuk Kaltim]
/Ketua DPC MASATA Kota Bontang
(Jusmin)

0 Komentar