INFO TERKINI — Pemerintah akan membangun 200 Sekolah Rakyat yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Untuk Kaltim sendiri rencananya akan dibangun 5 Sekolah Rakyat di Samarinda, Kutai Kartanegara, Penajam Paser Utara dan Berau.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengatakan, pihaknya telah melirik beberapa sekolah di Kaltim yang potensial untuk dijadikan sebagai sekolah rakyat tahun 2026 mendatang.
“Kita sudah dapat izin dari Pak Gubernur (Rudy Mas’ud) untuk menyurvei beberapa gedung yang sangat siap untuk sekolah rakyat,” kata Yusuf, di Gedung Olah Bebaya Pemprov Kaltim, Jalan Gajah Mada, Samarinda, Sabtu 10 Mei 2025.
Adapun dua lokasi yang potensial menjadi calon sekolah rakyat dan nantinya akan dikelola pemerintahan di Kaltim yakni SMAN 16 Samarinda Jalan Perjuangan Sempaja Samarinda, dan SMA Melati Samarinda di Jalan H. A. M. M. Rifaddin, Harapan Baru.
“Kita akan usulkan ke Kementerian Pekerjaan Umum untuk dipastikan ayak tidaknya. Lalu Kementerian PU akan lapor ke Presiden supaya bisa diprioritaskan,” ujar Yusuf.
Kemudian terkait proses pencarian atau rekrutmen tenaga pengajar ini nantinya akan diisi oleh para guru yang telah diusulkan oleh kepala daerah.
“Kurikulumnya sedang diproses. InsyaAllah segera selesai. Jadi semua sedang berjalan saat ini,” ujar Yusuf.
Lebih lanjut, Yusuf mengemukakan bahwa rekrutmen siswa dilakukan setelah semua persiapan matang. Pihaknya mendesain basis data calon siswa, dan melakukan verifikasi langsung ke rumah orang tua masing-masing bersama dengan pemerintah kabupaten/kota.
Secara nasional, Gus Ipul mengungkapkan bahwa telah ada sekitar 280 usulan pendirian Sekolah Rakyat dari berbagai daerah. Bahkan, untuk usulan lahan saja, sudah lebih dari 300 usulan. Namun demikian masih dalam tahap verifikasi terkait surat-surat tanah.
Sedangkan untuk usulan dalam bentuk bangunan yang siap digunakan tahun ini berjumlah hampir 100 dan sedang diverifikasi.
“Untuk pembiayaan sekolah rakyat, seperti seragam, alat tulis sekolah, dan keperluan operasional lainnya melalui APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara),” terang Yusuf.
Program Sekolah Rakyat adalah sekolah berasrama (boarding school) yang ditujukan untuk anak-anak dari keluarga miskin, dan miskin ekstrem di Indonesia. Program ini bertujuan untuk memberikan pendidikan gratis dan berkualitas, serta menyediakan kebutuhan dasar seperti asrama, makan, dan fasilitas belajar kepada siswa.
Sekolah Rakyat ini konsepnya akan mencangkup semua jenjang SD, SMP dan SMA, dengan target siswa 1.000 orang per-sekolahnya.
“Karena ini berasrama, tentu makan gratis kita siapkan tiga kali dalam sehari dan komposisi gizinya ditangani oleh Badan Gizi Nasional,” sebutnya.
Sementara, Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinsos Kaltim Achmad Rasyidi mengungkapkan, usulan lokasi Sekolah Rakyat di Kaltim sementara ini tersebar di lima titik di empat daerah yakni Kutai Kartanegara, Samarinda, Penajam Paser Utara, dan Berau.
“Untuk lahan provinsi di Kutai Kartanegara, di Desa Timbau, sudah siap seluas 8,7 hektare,” jelasnya.
Rasyidi menjelaskan Pemerintah Provinsi Kaltim masih menunggu data calon siswa dari Program Keluarga Harapan (PKH), dan terus berkoordinasi dengan kabupaten/kota untuk mempersiapkan usulan siswa yang akan mengisi sekolah rakyat tersebut.
“Yang mengusulkan baru tiga kabupaten/kota yakni Penajam Paser Utara, Samarinda dan Kutai Kartanegara,” terang Rasyidi.
Saat ini, Pemprov Kaltim telah menganggarkan Rp20 miliar melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kaltim Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat (PUPR-PERA) Kaltim untuk pemadatan lahan yang akan dijadikan Sekolah Rakyat.
“Kita sudah siapkan lahannya 8,6 hektar, dan anggaran pematangan lahan sebesar Rp20 miliar sudah disiapkan tahun ini oleh Dinas PUPR PERA Kaltim. Tahun depan (2026) kita targetkan terbangun,” demikian Achmad Rasyidi. (Jusmin)
0 Komentar