Dalam sambutannya, Bupati yang tampil dengan santai menggarisbawahi hal-hal penting untuk diberi perhatian pada acara nantinya baik dalam seminar Internasional maupun Festival budaya.dan Pertemuan Wija La Patau.
Pada sesi seminar diharap memberikan perhatian mengangkat dan meluruskan sejarah lokal terutama tentang tokoh Arung Palakka dan lain-lain.
Selain itu perlu mengangkat ketokohan La Patau Matanna Tikka, narasi prasejarah lembah Wallanae, dan mengangkat kekuatan budaya lokal Soppeng yang unik untuk menjadi pendukung upaya pemajuan kebudayaan.
Kegiatan ini juga dapat menjadi momen untuk mengangkat kembali budaya khas dan unik dari soppeng seperti kuliner dan cara mengolahnya, permainan rakyat dan cara memainkannya, serta pertunjukan kesenian.
“Acara ini mesti dilakukan dengan kesan dan hasil yang monumental, tidak sekadar biasa-biasa saja. Semua kekuatan dan apa yg kita miliki harus dikeluarkan semua, gaspoll,” ujar Kaswadi.
Dalam pertemuan tersebut, hadir juga Puang Baso Hamid Pemangku Adat Bone, dan Puang Datu Tantu, Pemangku Adat/Datu Soppeng, Andi Promal Pawi, Kadis Pariwisata Bone , Kabid Kebudayaan Soppeng, Karim, Andi Suryanto Mantan Ketua Festival La Galigo serta Pengurus Inti PERWIRA, Dr. Sapri Pamulu, Dirut BUMN Indah Karya (Persero) , Akademisi Unhas Dr. Andi Akhmar, Dr. Muhlis Hadrawi, Andi Bau Usdi Mappanyukki, Andi Ahmad Saransi, Andi Dahrul, Andi Oddang, dan Andi Santiaji.(Hmk)
0 Komentar