Karimun – Rapat koordinasi persiapan pembelajaran pada semester genap tahun ajaran 2020/2021 di masa pandemi Covid-19 di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri telah dilaksanakan, Senin (4/1/2021).
Rapat dihadiri pihak-pihak terkait tersebut, berlangsung di ruang Cempaka Putih lantai II Kantor Bupati Karimun.
Hasilnya, Bupati Karimun, Aunur Rafiq
mengizinkan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di sekolah mulai dari jenjang PAUD, TK termasuk TPQ dan MDA.
“Yang diizinkan melaksanakan sekolah tatap muka, khusus wilayah yang berstatus zona hijau penyebaran Covid-19,” jelasnya saat diwawancara wartawan usai memimpin rapat.
Rafiq menambahkan, ada 6 kecamatan yang berstatus zona hijau, yaitu Durai, Ungar, Moro, Buru, Kundur Utara dan Kundur Barat.
“Mulai tanggal 11Januari 2020, untuk 6 Kecamatan tersebut diizinkan melaksanakan kegiatan belajar tatap muka di sekolah. Selama 3 hari kedepan, tim gugus tugas turun mengecek kesiapan tentang protokol kesehatan di sekolah tersebut,” ujarnya.
“Mengenai teknisnya, belajar di sekolah dari Senin sampai Kamis. Untuk jamnya, dari jam 7 sampai jam 11. Terpenting itu peneraparan protokol kesehatannya di sekolah masing-masing. Hari Kamis ini disusun bagaimana teknisnya,” tambah Rafiq.
Disampaikan Rafiq, dua kecamatan lainnya, yaitu Belat dan Kundur masih berstatus zona kuning.
Apabila sudah berubah menjadi zona hijau selama seminggu kedepan, baru diizinkan.
Sedangkan lanjut Rafiq, untuk 4 kecamatan lagi yaitu Karimun, Tebing, Meral dan Merat Barat tidak diizinkan melaksanakan belajar mengajar tatap muka di sekolah.
Hal itu dikarenakan masih berstatus zona orange Covid-19, dan masih adanya kasus terkonfirmasi aktif yang masih dirawat
“Dalam mencegah munculnya klaster baru, perlu ke hati-hatian, jangan sampai blunder dalam mengambil keputusan atau kebijakan tentang pendidikan ini,” kata Rafiq mengakhiri.
Ditenpat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Karimun, Rachmadi menyampaikan, total kasus konfirmasi Covid-19 sampai dengan 4 Januari 2020 sebanyak 335.
“Pasien positif 26 orang, pasien sembuh 295 dan meninggal 14,” jelas Jubir GTC-19 itu singkat. (nk)