INFO TERKINI - SOPPENG – Ketenangan warga Dusun Walimpong, Desa Barae, Kecamatan Marioriwawo, Kabupaten Soppeng, mendadak berubah menjadi kepanikan pada Rabu pagi (10/12/2025).
Sesosok mayat laki-laki ditemukan mengapung tanpa nyawa di pinggiran Sungai Walimpong.
Korban teridentifikasi sebagai Madeaming (66), seorang warga setempat yang diketahui tinggal tidak jauh dari lokasi penemuan.
Kronologi Penemuan
Peristiwa ini pertama kali diketahui sekitar pukul 09.30 Wita. Saksi mata, Jamaluddin (47), yang berprofesi sebagai petani, saat itu sedang dalam perjalanan menuju kebunnya. Ketika melintasi tepian Sungai Walimpong, langkahnya terhenti saat melihat objek mencurigakan yang ternyata adalah tubuh manusia yang mengapung dan tidak bergerak.
"Saksi kaget melihat ada tubuh mengapung. Ia langsung bergegas melaporkan kejadian tersebut kepada Kepala Dusun setempat, Bapak Yusran," ungkap pihak kepolisian dalam keterangannya.
Komunikasi Terakhir
Berdasarkan penelusuran di lapangan, korban diduga tenggelam saat hendak membersihkan diri.
Hal ini diperkuat oleh kesaksian tetangga korban, Hasim (51).
Hasim menuturkan bahwa ia sempat bertemu korban sehari sebelumnya, Selasa (9/12/2025) sekitar pukul 16.30 Wita. Saat itu, korban singgah di depan rumah Hasim dan sempat berbincang santai.
"Korban sempat bilang rencananya mau pergi mandi di sungai. Itu terakhir kali saksi melihat korban sebelum ditemukan meninggal dunia," jelas petugas.
Diketahui, korban memang memiliki riwayat kondisi pikun (demensia), yang dikhawatirkan menjadi faktor penyebab korban kehilangan orientasi saat berada di sungai.
Hasil Pemeriksaan Medis: Tidak Ada Tanda Kekerasan
Mendapat laporan warga, personel Polsek Marioriwawo bersama Piket Polres Soppeng dan Unit Identifikasi segera mendatangi lokasi untuk mengevakuasi jenazah dan membawanya ke rumah duka.
Tim Identifikasi Satreskrim Polres Soppeng bersama tenaga medis dari Puskesmas Goarie langsung melakukan pemeriksaan visum luar (verifikasi).
Berikut hasil pemeriksaan medis terhadap jenazah:
Terdapat luka robek pada daun telinga kanan berukuran sekitar 1 cm.
Perut korban tampak membesar (kembung akibat air).
Tubuh sudah mengalami kaku mayat (rigor mortis).
Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan pada tubuh korban.
Keluarga Menolak Autopsi
Pihak keluarga korban telah menerima peristiwa ini dengan lapang dada dan menganggapnya sebagai musibah serta takdir dari Yang Maha Kuasa. Melalui surat pernyataan resmi, keluarga menyatakan keberatan untuk dilakukan autopsi.
"Karena tidak ditemukan indikasi tindak pidana dan adanya penolakan autopsi dari keluarga, jenazah langsung diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan," tambah pihak kepolisian.
Kepolisian setempat juga mengimbau masyarakat, khususnya yang memiliki anggota keluarga lanjut usia atau dengan kondisi kesehatan tertentu, agar lebih waspada saat beraktivitas di area yang berisiko seperti pinggir sungai.
(Red)

0 Komentar