INFOTERKINI ■ SOPPENG-Selasa tanggal, 04 maret 2025 pukul 09.00 Wita di Ruang SCC Lamataesso kantor Bupati Soppeng Jl. Salotungo Kel.Lalabata Rilau Kec.Lalabata Kab.Soppeng telah dilaksanakan Zoom Meeting rapat koordinasi tim pengendalian inflasi daerah Ta.2025
Hadir dalam kegiatan tersebut yakni
Bupati Soppeng diwakili Dra.Hj Andi Nur lina M.M, Ahmad S.A.g (Kemenag Soppeng), H.Suhardiman (Kabid ketahanan pangan) , Irfan (BPKPD) ,Staf Intelijen (Polres Soppeng). Jasman gunawan (Bulog),UKM Wilayah Kab.Soppeng , Kominfo ,Ba unit Intel kodim 1423/Spg, Para hadirin undangan sebanyak 13 orang.
Dalam rapat membahas
Upaya dinas dalam pendataan pedagang
Indeks Perkembangan harga tingkat daerah
Perkembangan harga emas dipasaran internasional
Upaya Kongkret stabilitasi pasokan dan harga minyak goreng serta komoditas terpilih.
Perkembangan harga cabai.
Perkembangan beberapa Komoditas memengaruhi perubahan IPH.
Komoditas Penyumbang utama IPH menurut wilayah dan itu memberikan andil deflasi dan 0,67% sementara itu beberapa momen kita sepakat lainnya dari ayam ras bawang merah cabe merah cabe rawit tomat dan telur ayam ras itu memberikan juga kontribusi karena memang supply yang sudah lebih banyak dibandingkan dengan bulan Januari
Adapun Sambutan Drs. H. Tito Karnavian M.A., Ph.D. (Mendagri RI) yang intinya
Komponen yang ketiga adalah yang disebut dengan inflasi inti inflasi inilah inflasi item-item kalau kita lihat bicara ada 11 item dalam slide 11 maka makanan minuman tembakau lah komponen itu sendiri itu yang disebut dengan voltage.
Untuk yang diatur pemerintah seperti air listrik kemudian makanan minuman tembakau adalah pada posisi 2,25% artinya apa artinya harga-harga masih pada posisi pertimbangan menyenangkan konsumen bisa terjangkau.
Petani nelayan pabrik-pabrik ini sdh bagus yang bahaya kalau seandainya makan minuman tembakau tinggi sekali di atas 10% itu saya atau minus dalam itu konsumen senang tapi produksi yang petani melayang pabrik mereka akan kesulitan.
Survei menyatakan bahwa pasar indonesia isu yang paling nomor satu yang mereka menjadi pemikiran mereka dimana mereka itu adalah isu mengenai biaya hidup harga barang dan jasa. (*)
0 Komentar