Pejuang atau Bajingan dalam Revolusi Kemerdekaan




Oleh : H. Ahmad Saransi

INFOTERKINI ■ Dalam kajian revolusi kemerdekaan, seringkali fokus kita terpusat pada para tokoh utama dan peristiwa besar. Namun, ada kelompok lain yang sering kali terlupakan atau bahkan dipandang negatif: para jagoan atau bajingan yang berperan dalam perjuangan. Mereka adalah individu yang, di masa ketika militer profesional belum terbentuk, memainkan peran penting dalam merebut kemerdekaan. Meskipun kontribusi mereka signifikan, sering kali mereka lebih dikenal sebagai "pengacau" daripada pahlawan.

Pada masa revolusi, sebelum struktur militer profesional yang terorganisir ada, banyak kelompok yang mengandalkan kekuatan jagoan—mereka yang memiliki keahlian tempur, kepemimpinan lokal, atau kekuatan pengaruh di komunitas mereka. Tanpa adanya sistem ketentaraan resmi, jagoan-jagoan ini menjadi bagian penting dalam perjuangan kemerdekaan. Mereka sering terlibat dalam pertempuran kecil, aksi sabotase, dan bahkan mengorganisir perlawanan lokal.

Sebagai kelompok yang tidak selalu terintegrasi dengan baik dalam struktur perjuangan resmi, para jagoan sering kali menerima pandangan ganda. Dalam konteks perjuangan kemerdekaan, mereka bisa dipandang sebagai pahlawan oleh sebagian orang karena keberanian dan kontribusi mereka. Namun, di mata pihak lain, mereka bisa dianggap sebagai bajingan atau pengacau karena tindakan mereka yang kadang tidak teratur atau sulit dikendalikan.

Penting untuk menyadari bahwa penggambaran ini bersifat subjektif dan sering kali bergantung pada perspektif pihak yang membuat penilaian. Seseorang yang dianggap pahlawan di satu sisi mungkin dianggap bajingan di sisi lain, tergantung pada pengalaman dan interpretasi masing-masing.

Ketika membahas para jagoan atau bajingan ini, kita perlu mengadopsi pendekatan yang lebih arif dan mempertimbangkan konteks historis mereka. Masing-masing individu memiliki motivasi dan latar belakang yang mungkin tidak sepenuhnya dipahami dalam narasi besar revolusi. Keterlibatan mereka dalam perjuangan sering kali dipengaruhi oleh kebutuhan lokal, hubungan sosial, dan tekanan saat itu.

Sejarah memang mencatat banyak hal, termasuk tingkah laku dan kontribusi mereka. Namun, untuk memperoleh gambaran yang lebih lengkap tentang revolusi, kita perlu menggali lebih dalam dan melihat bagaimana peran mereka mempengaruhi jalannya perjuangan. Tanpa memahami aspek ini, gambaran kita tentang revolusi bisa menjadi tidak lengkap, seperti foto tanpa bingkai.

Para jagoan dalam revolusi kemerdekaan mungkin tidak selalu dianggap sebagai pahlawan atau pejuang yang ideal, tetapi kontribusi mereka tetap penting dalam konteks sejarah. Mengakui peran mereka tidak hanya membantu kita memahami dinamika perjuangan yang lebih kompleks tetapi juga memberikan apresiasi yang lebih holistik terhadap segala bentuk kontribusi yang membentuk perjalanan menuju kemerdekaan. Kita sebagai generasi yang tidak mengalami masa itu, diharapkan dapat melihat sejarah dengan lebih luas dan memahami bahwa setiap individu, baik yang dianggap pahlawan atau bajingan, memiliki peran dalam membentuk kisah revolusi.
Dirgahayu Kemerdekaan Indonesia yg ke-79.
-------
H. Ahmad Saransi, Anggota Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah ( TP2GD) Prov. Sulawesi Selatan

0 Komentar